
Karim Benzema kini berada di titik krusial dalam kariernya, menjelang akhir kontraknya bersama Al-Ittihad. Striker 37 tahun ini tengah menimbang berbagai opsi, dari bertahan, memperpanjang kontrak, hengkang, hingga kemungkinan pensiun, meski ia menegaskan belum ingin mengakhiri kariernya. Ketidakjelasan proyek olahraga Al-Ittihad dan performa tim yang tidak konsisten membuat ambisinya untuk terus bersaing di level tertinggi sulit tercapai, sehingga masa depannya semakin dipertanyakan.
Kondisi ini menarik perhatian sejumlah klub Eropa, yang siap menampung Benzema mengingat pengalaman dan pengaruhnya di lapangan. Di Al-Ittihad sendiri, ia masih menjadi sosok penting baik secara sportif maupun komersial, namun ambisi untuk meraih trofi besar tetap menjadi prioritas utama. Dengan kontrak yang hanya berlaku hingga 2026, keputusan Benzema akan sangat bergantung pada seberapa meyakinkan proyek yang ditawarkan klub, dan ia menegaskan tidak ingin terburu-buru mengambil langkah.
Rumor yang paling menarik perhatian publik adalah kemungkinan kembalinya Benzema ke Real Madrid. Sebagai legenda klub, peluang ini selalu terbuka selama Florentino Pérez masih memimpin, karena hubungan dan ikatan emosionalnya dengan Madrid tidak pernah putus. Benzema menegaskan bahwa Madrid bukan sekadar klub baginya, tetapi bagian dari hidupnya, sehingga opsi untuk kembali selalu menjadi pertimbangan serius di babak akhir kariernya.