Konflik antara kelompok Ultras AC Milan dan otoritas keamanan kembali meningkat setelah spanduk dengan nama baru mereka, Sodalizio Rossonero, dilarang memasuki Stadion San Siro. Langkah ini muncul setelah adanya investigasi lanjutan yang disebut berasal dari arahan Kejaksaan Milan, memperpanjang ketegangan yang sudah berlangsung akibat kasus *Doppia Curva* yang sebelumnya memicu berbagai larangan bagi anggota ultras. Beberapa kelompok pendukung utama juga telah kehilangan hak menampilkan identitas mereka, sehingga situasi internal semakin tidak stabil.

Sebelumnya, upaya kompromi sebenarnya sempat dilakukan menjelang laga melawan Napoli, ketika semua pihak menyetujui penggunaan nama baru tersebut sebagai pengganti ikonografi lama yang diblokir. Spanduk Sodalizio Rossonero pun telah digunakan secara konsisten pada pertandingan kandang maupun tandang tanpa kendala berarti. Namun keputusan terbaru melalui surat elektronik kembali membatalkan izin tersebut tanpa memberikan penjelasan rinci, dan hanya menyebut adanya penyelidikan baru yang kini menjadi dasar larangan.

Situasi ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama tentang bagaimana Curva Sud akan bersikap menjelang pertandingan derby yang selalu sarat tensi. Ketidakjelasan mengenai alasan larangan menambah ketidakpastian di antara para pendukung, sementara pihak ultras belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai langkah yang akan mereka ambil. Dengan kondisi yang terus memanas, dinamika antara suporter, otoritas, dan klub diperkirakan akan semakin rumit dalam waktu dekat.