PSSI tengah melakukan proses seleksi serius untuk menemukan pelatih baru Timnas Indonesia. Federasi menegaskan bahwa calon pelatih tidak hanya dinilai dari reputasi, tetapi juga dari kecocokan filosofi dengan karakter pemain yang tersedia. Pahami kekuatan, teknik, dan kebiasaan para pemain dinilai menjadi kunci utama, sehingga sang pelatih tidak boleh memaksakan gaya bermain yang bertolak belakang dengan kemampuan skuad yang ada.

Selain kecocokan taktik, PSSI juga menekankan pentingnya adaptabilitas pelatih terhadap karakter skuad yang dinilai unik dan potensial. Federasi ingin sosok yang mampu langsung menyatu dengan gaya permainan para pemain utama. Taktik yang kompleks tidak akan berarti jika tidak dapat dijalankan secara efektif oleh materi pemain yang ada, sehingga fleksibilitas taktis menjadi syarat penting dalam proses seleksi ini.

Sebagai tambahan, pelatih baru akan menjalani kontrak berbasis kinerja. Setiap turnamen memiliki target yang jelas, dan kegagalan mencapainya berpotensi berujung pemutusan kontrak. Agenda tim nasional yang padat membuat tekanan terhadap pelatih semakin besar, mulai dari FIFA ASEAN Cup hingga Piala Asia. Karena itu, PSSI ingin memastikan kandidat siap menghadapi tekanan besar dan memahami bahwa standar evaluasi akan berjalan ketat sejak awal.

Dalam proses pencarian ini, PSSI sudah mengantongi lima kandidat yang kini menjalani tahap wawancara langsung di Eropa oleh pihak BTN. Meski identitas mereka belum diungkap ke publik, PSSI memastikan proses seleksi berjalan ketat dan profesional. Publik diminta menunggu hasil akhir untuk mengetahui sosok yang akan memimpin Timnas Indonesia menuju target-target besar dalam waktu dekat.