Flamengo berhasil menambah koleksi trofi Copa Libertadores setelah meraih kemenangan tipis dalam laga final melawan Palmeiras di Estadio Monumental. Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal, dengan kedua tim sama-sama berhati-hati dan minim peluang berbahaya di babak pertama. Meskipun terjadi insiden keras yang melibatkan Erick Pulgar dan Bruno Fuchs, keputusan wasit membuat kedua tim tetap bermain dengan jumlah pemain lengkap hingga akhir laga.

Kebuntuan akhirnya pecah di pertengahan babak kedua ketika Danilo memaksimalkan situasi bola mati dan mencetak gol penentu melalui sundulan memanfaatkan umpan sepak pojok. Gol tersebut menjadi satu-satunya yang tercipta, sekaligus memastikan keunggulan Flamengo dalam pertandingan yang sarat tekanan dan intensitas, di mana peluang mengarah ke gawang sangat terbatas bagi kedua kubu. Palmeiras sebenarnya memiliki kesempatan emas menjelang laga usai, tetapi penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka gagal memaksimalkan peluang tersebut.

Kemenangan ini tidak hanya menghadirkan gelar keempat bagi Flamengo, tetapi juga memperpanjang dominasi klub-klub Brasil di kompetisi tersebut selama tujuh tahun berturut-turut. Raihan tersebut menegaskan posisi Flamengo sebagai salah satu kekuatan terbesar di Amerika Selatan, sekaligus menandai keberhasilan Felipe Luis dalam memimpin tim melalui kampanye yang penuh tantangan menuju podium juara.