Pertemuan antara Lyfe Oldenstam dan Jay Idzes setelah laga Como 1907 melawan Sassuolo di Serie A menjadi momen penting bagi bek muda tersebut. Meski masih bermain di tim U-19 Como, Oldenstam merasakan pengalaman berbeda ketika bisa berbincang langsung dengan bek Sassuolo yang juga memperkuat Timnas Indonesia. Percakapan singkat itu memberinya wawasan baru tentang proses beradaptasi serta perkembangan karier di lingkungan sepak bola Italia.

Oldenstam dan Idzes ternyata memiliki latar belakang yang mirip, khususnya terkait garis keturunan Indonesia yang berasal dari keluarga ibu Oldenstam. Hal ini membuat keduanya saling bertukar cerita mengenai keluarga dan kedekatan mereka dengan budaya Indonesia. Bagi Oldenstam, pertemuan ini memberi gambaran lebih luas tentang identitasnya sekaligus membuka ruang baru untuk mengenal akar keluarganya yang berasal dari Jakarta.

Secara teknis, Oldenstam juga mempelajari banyak hal dari cara bermain Idzes di lapangan. Ia mengamati kemampuan passing, teknik bertahan, serta visi bermain sang bek Sassuolo. Pengamatan itu memperkaya pemahamannya mengenai standar kompetisi profesional dan memberi inspirasi untuk terus meningkatkan kemampuan dalam upaya menembus level tertinggi sepak bola Eropa.

Meskipun saat ini Oldenstam masih berada di jalur pembinaan Timnas Belanda kelompok umur, ia tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang lain di masa mendatang. Dorongan yang ia dapatkan dari percakapan dengan Idzes memperkuat tekadnya untuk berkembang sebagai pemain maupun pribadi. Pertemuan tersebut sekaligus memunculkan spekulasi tentang potensi dirinya suatu saat mempertimbangkan peluang membela Indonesia, bergantung pada perkembangan karier dan pilihan masa depannya.