
West Ham tengah menghadapi situasi sensitif setelah Lucas Paqueta mengalami periode sulit usai insiden kartu merah dalam laga melawan Liverpool. Aksi protes beruntun yang membuatnya diusir, disertai respons emosional di media sosial, mencerminkan tekanan yang memengaruhi kondisi mental sang gelandang. Situasi ini semakin berat mengingat Paqueta sebelumnya baru melewati proses panjang terkait tuduhan yang sempat membayangi kariernya selama hampir dua tahun.
Dalam unggahan pribadinya, Paqueta menunjukkan frustrasi atas beban mental yang terus ia rasakan. Ia menggambarkan tekanan tersebut sebagai sesuatu yang menggerus kestabilannya, bahkan setelah ia dinyatakan bebas dari tuduhan. Ungkapan emosionalnya itu memperlihatkan bahwa dampak penyelidikan masa lalu masih membekas dan memengaruhi performanya di lapangan. Meski demikian, ia tetap menyampaikan penyesalan kepada para pendukung dan rekan satu tim, menyadari bahwa tindakannya tidak membantu tim dalam situasi sulit.
Menjelang laga melawan Manchester United, manajer Nuno Espirito Santo menegaskan bahwa kondisi Paqueta memang belum stabil. Sang pelatih menjelaskan bahwa gelandang asal Brasil itu sudah meminta maaf dan menyadari kesalahannya, tetapi juga sedang berjuang menghadapi tekanan mental yang tak terlihat dari luar. Menurut Nuno, emosi yang meledak di tengah pertandingan kerap menjadi refleksi dari beban yang dipikul pemain, dan situasi Paqueta merupakan salah satu contoh nyata.
West Ham memastikan bahwa Paqueta mendapat dukungan penuh dari klub untuk melewati fase ini. Nuno menekankan bahwa struktur pendampingan tim telah disiapkan untuk membantu para pemain menghadapi tekanan profesional maupun personal. Ia juga menilai Paqueta tetap memiliki komitmen penuh pada klub, terlepas dari rumor transfer yang sempat berkembang. Dengan lingkungan yang mendukung, West Ham berharap sang gelandang dapat memulihkan kondisi mentalnya dan kembali tampil maksimal dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.