
AC Milan kembali dihadapkan pada persoalan efektivitas lini serang di tengah ambisi besar bersaing di papan atas Serie A. Ketergantungan pada Rafael Leao dan Christian Pulisic masih sangat terasa, sementara masalah kebugaran kerap mengganggu kontinuitas permainan keduanya. Di sisi lain, para penyerang pelapis belum mampu memberikan kontribusi signifikan, sehingga kebutuhan akan tambahan amunisi menjadi semakin mendesak.
Dalam situasi tersebut, nama Joshua Zirkzee kembali mencuat sebagai salah satu target utama. Penyerang Manchester United itu bukan sosok asing bagi Milan maupun publik Italia. Meski demikian, ketertarikan ini dihadapkan pada syarat berat dari pihak klub Inggris. Manchester United disebut membuka peluang melepas Zirkzee, tetapi hanya melalui skema peminjaman dengan kewajiban membeli yang nilainya cukup tinggi dan bergantung pada pencapaian Milan di Liga Champions.
Performa Zirkzee di Old Trafford sendiri belum sepenuhnya meyakinkan. Ia memang mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak akibat badai cedera di skuad United, namun kontribusinya dinilai belum sepadan dengan nilai transfer besar yang dikeluarkan. Situasi ini membuat proses negosiasi berpotensi berjalan alot, terlebih United juga masih membutuhkan jasanya hingga akhir Januari karena keterbatasan pemain di sektor serang.
Menyadari risiko tersebut, manajemen Milan mulai menyiapkan opsi alternatif. Kondisi internal tim, termasuk cedera panjang yang dialami Santiago Gimenez dan ketidakpastian masa depannya, turut memengaruhi langkah ini. Beberapa nama berpengalaman hingga opsi yang lebih realistis secara finansial masuk dalam radar, sejalan dengan kriteria Milan yang menginginkan penyerang siap pakai, bersedia datang sebagai pemain pinjaman, dan mampu menerima peran rotasi di paruh kedua musim.